Abai

Wiepoem
Feb 15, 2022

--

Kamu semanis semasa sesaat
Sepenggal semerbak selayang semai
Seputih sebagaimana serpihan selatan
Seirama sedenting sedapatnya selaras

Kamu itu panorama
yang selalu lupa aku lukis
Di sela-sela pukul tiga pagi
Pada silih berganti rasa ngeri

Kamu itu abai
Hening antara pekik yang ramai
Turun, terjal dan landai
Latar musik waktu diam kedai

Kamu dekat dengan riuh renyah
Nada dahan yang kakimu injak
Diiringi merdu wangi rerumputan
Berwarna keemasan kala sore menerjang

Kamu bermalam di ladang gandum
Dihiasi taburan suara kunang-kunang
Telunjukmu tak berhenti memetik
Bunga krisan putih yang terselip di jelai

Sedangkan aku mematung nirwana
Memaksa apa yang dihargai oleh bilur
Baca aku sebagai kalimat terakhir
Dari bab yang tidak pernah masuk karanganmu

--

--

Wiepoem

Segala yang soal berdarah-darah, maupun berlayang-layang; Pun, soal yang dibiarkan terbengkalai di pinggir tikungan, sampai yang terngiang hingga terlarung.