Aku warna jelai yang terdengar
Senandung puisi yang terkecap
Wangi rembulan yang terendus
Manis aren yang tersentuhUpayaku usai nyaris sewindu
Menggalah awan dengan jemari
Paksa kakiku berderap gesit
Menyandung kejar si bayanganAku mawas menatap pantulanku
Congah perbendaharaan jawaban soma
Aku pahatan yang kemarin selesai
Catatan sajak teranyar terbitLantas, mengapa kamu meragu?
Air mukamu di bawah pohon cempaka
Menuduh aku mengujar praduga
Apa esok yang kamu tatap?Aku mengambang di langit
Tanpa kuau dan jalak menopang
Beradu paham dengan diriku
Soal aku dan yang aku tahu tentangnya