Perlahan-lahan saja
Kita berdarah-darahnya
Yang penting secukup-cukupnya
Sesekali mungkin sepuas-puasnyaKita tahu sepimu itu berisik
Sembuhmu itu lebam perih
Jauhmu itu melekat erat
Dan inginmu itu tak ‘kan dilaksanaLalu kita tertawa-tawa
Sembari mencabik jemari satu sama lain
Memohonkannya ‘tuk terlepas
Sedang kamu sendiri enggan memelasEsok kita bermesra-mesraan
Tanpa pamrih, selama yang kita bisa
Memohonkan izin agar menetap
Semenit atau sekelibat lebih lamaKita mengusang dan kita tahu
Aku terusik, saat kamu tergerus
Tak peduli pada dingin yang mendekat
Toh kita sudah menggigil sedari kemarau